Merenungi Kehidupan Setelah Kematian Setiap jiwa pasti akan menemui ajalnya. Tiada setiap jiwa pun yang kekal abadi hidup di dunia. Bila ajal telah tiba tak ada yang bisa menghindar dan lari darinya. Bukan berarti telah berakhir sampai disini. Tetapi telah berpindah ke alam berikutnya, yaitu alam kubur atau alam barzakh, yang termasuk bagian dari beriman kepada hari akhir. Setiap yang telah memasuki alam kubur maka akan mengalami fitnah kubur. Yaitu ujian berupa pertanyaan dua malaikat…
Boleh baginya untuk berbuka walaupun masih di rumah (belum berangkat) apabila dia sudah bertekad ingin safar. Dalil atas hukum tersebut adalah apa yang di riwayatkan oleh Imam At-Tirmidziy Rohimahulloh dari jalur Muhammad bin Ka’ab beliau berkata : “” أتيت أنس بن مالك وقد رحلت راحلته ولبس ثياب السفر فدعا بطعام فأكله فقلت له ‘ سنة’؟ قال :سنة ثم ركب ” Aku mendatangi Anas bin Malik dan dia telah mempersiapkan kendaraannya dan dia telah memakai pakaian…
قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى ” إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جزٰأً وَلَا شُكُوْرًا”(سورة الإنسان أية 9) Alloh Subhanahuwata’ala Berfirman (Mengkabarkan Sifat Penghuni Surga) : ” Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian semata-mata mengharap wajah Alloh, kami tidak menginginkan balasan dan tidak pula ucapan terima kasih.(Surat al-Insan ayat 9)” Berkata Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله : ومن طلب من الفقرٰأ الدعاء أو الثنأ خرج من هذه الأية ” Barang siapa yang meminta kepada orang…
Syaikh Rabi’ bin Hadi al Madkhali hafidzahullah : Wahai anak anakku…..Demi Allah, sungguh aku ini benar-benar pemberi nasihat yang terpercaya.Demi Allah aku sangat mencintai kalian. Aku tidak akan pernah ridha seorang pun berada di atas kemurkaan Allah, walau hanya beberapa saat saja. Aku tidak akan pernah ridha salah seorang dari kalian -wahai saudara saudaraku- terjerumus dalam kesalahan. Nabi shallahu-alaihi wa-sallam bersabda, ” Tidak beriman salah seorang di antara kalian, sampai dia mencintai bagi saudaranya apa…
“Syaikh kami seorang wali, beliau bisa terbang di atas air, kebal terhadap api, dan banyak lagi karamah-karamahnya yang lain. Makanya… jangan coba-coba melanggar perintahnya, bisa kualat nanti…” Demikian pembicaraan yang kadang terdengar dari sebagian orang yang tidak memahami makna karamah dan siapakah sebenarnya wali Allah itu. Di pandangan sebagian kaum muslimin memang gelar wali sering dikaitkan dengan keanehan-keanehan yang dimiliki pelakunya, yang terkadang keanehan tersebut bisa dikeluarkan kapan saja dibutuhkan dan dipertontonkan sesuai keinginan. Hanya…